Iklan

Iklan

,

Iklan

Pagi Dini Hari Nanti Akan Terjadi Gerhana Bulan 'Blood Moon', Antara Fenomena Alam dan Mitosnya

Redaksi
Jumat, 27 Juli 2018, 21:28 WIB Last Updated 2018-07-27T14:35:51Z
Salatiga,harian7.com - Gerhana bulan adalah fenomena alam yang sangat langka, pada hari Sabtu (28/7/2018) dinihari akan terjadi gerhana bulan super blood moon dan tercatat gerhana bulan terlama di abad ini.

Di Indonesia fenomena gerhana bulan total terlama ini akan di amati mulai pukul 00.15 Wib dini hari serta  bisa dilihat secara kasat mata mulai pukul 01.24 Wib dan  akan berlangsung kira-kira selama 1 jam 43 menit.

Fenomena gerhana bulan langka dan terlama ini akan menjadi fenomena yang spesial karena dengan lama durasi waktu 106 menit.

Menurut keterangan Marufin Sudibyo seroang astronom amatir kepada wartawan beberapa waktu lalu mengatakan, gerhana bulan kali ini yang membuat  terlihat istimewa adalah Planet Mars di gerhana bulan terjadi bertepatan  saat Mars berada pada posisi terdekat dengan Bumi dalam 15 tahun terakhir ini.

"Yang lebih membuat istimewa gerhana bulan kali ini adalah Mars,"katanya.

Sementara gerhana bulan sendiri sudah berulang terjadi sejak zaman dahulu.
Bahkan pada zaman dahulu sebelum adanya penjelasan secara ilmiah tentang gerhana bulan, oleh masyarakat di percayai jika terjadinya gerhana Bulan disebabkan karena di makan sang Naga. Sedangkan di kalangan masyarakat Jawa mitosnya gerhana terjadi karena Bulan dimakan "Buto" dan sebuah pertanda pembawa bencana.

Menurut pakar/pengamat Bulan AD Cahyo warga Negara Tibet menanggapi saat terjadi fenomena gerhana bulan dengan kegiatan atau perbuatan yang positif.

"Kalau orang Tibet mempercayai jika perbuatan baik dan buruk akan dibalas berlipat ganda selama gerhana bulan terjadi,"kata Cahyo saat di konfirmasi harian7.com via pesan singkat, Jumat (27/7/2018) malam.

Lain halnya seperti di ungkapkan salah satu masyarakat Jawa, Mbah Minto (77) warga Kabupaten Semarang, menurutnya pada zaman dulu mitos gerhana bulan mempunyai kisah atau energi magis tersendiri.

"Pada zaman dulu setiap terjadi gerhana Bulan banyak masyarakat yang mengartikan berbagai hal. Seperti halnya ibu hamil dilarang keluar rumah selama gerhana bulan dan harus berada ditempat tertutup tanpa sedikitpun terpapar cahaya dari luar,"katanya.

Ditambahkan Mbah Minto, alasan orang zaman dahulu orang tidak boleh keluar rumah saat terjadi gerhana Bulan karena mitosnya bulan yang gelap akan menjadi kutukan bagi bayi dalam kandungan.

"Selain dilarang keluar rumah, ibu hamil juga tidak boleh menggunakan atau membawa pisau dan benda tajam lainnya selama gerhana Bulan terjadi karena bisa membawa tanda lahir seperti hal toh ataupun tanda lahir lainya,"ungkapnya.

Namun itu pada zaman dulu beda dengan zaman sekarang yang sudah super canggih. Jadi saat gerhana Bulan terjadi bisa di ketahui dasar-dasarnya secara ilmiah.

"Ya pada zaman dulu masih banyak masyarakat dengan mitos mas. Tapi pada prinsipnya kita kembalikan kepada sang pencipta (Tuhan Yang Maha Esa),"pungkasnya.(Shodiq)

Iklan