“Harapan kami, semoga masyarakat Kota Salatiga senantiasa dilimpahkan keselamatan, kesejahteraan dan kerukunan yang menjadi modal berharga untuk membangun masyarakat dan Kota Salatiga. Mari bersama-sama mempertahankan predikat sebagai Kota Tertoleran, kota yang adem ayem yang telah menjadi rujukan berbagai daerah untuk belajar mengenai keberagaman ini,” terang Yuliyanto dalam amanatnya.
Selain itu, dibeberkan rangkaian acara HUT diantaranya mulai dari resik-resik kutho, wayangan, Salatiga Expo, Sinau Bareng Cak Nun, pameran kearsipan hingga Kirab Budaya dengan Artis Ibu Kota maupun digelar Panggung Terbuka “Road To Kilau Raya MNCTV”. Ini semua sebagai perwujudan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk Kota Salatiga tercinta.
“Harapan kami, tahun mendatang peringatan akan lebih meriah. Melalui toleransi dan kebersamaan yang sudah terjadi di masyarakat ini, saya yakin visi Kota Salatiga Sehat, Tertib, Bersih, Indah, Aman yang Sejahtera Mandiri dan Bermartabat (Hati Beriman yang SMART) akan lebih mudah dicapai bersama,” katanya.
Bersamaan dalam upacara ini, disampaikan pula berbagai prestasi yang telah dicapai oleh Kota Salatiga. Diantaranya, predikat Kota Tertoleran untuk kedua kali, Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk yang kedua kali, meraih Piala Adipura, hingga penghargaan Kota Layak Anak. Tidak lupa juga, disampaikan penghargaan kepada tokoh-tokoh Kota Salatiga.
Selain itu, juga disampaikan penghargaan atas prestasi di bidang olahraga yang ditorehkan oleh atlet-atlet asal Salatiga, antara lain dalam ajang ASEAN Para Games ke-9 di Kuala Lumpur dan World Junior Wushu Championship di Brazil yang belum lama digelar.
“Ini merupakan prestasi prestasi kita bersama, yang merupakan bonus dari apa yang kita perjuangkan bersama yakni masyarakat Salatiga Hati Beriman yang Sejahtera, Mandiri dan Bermartabat,” katanya.
Sementara, Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Salatiga Jumiarto menyatakan, bahwa setelah pelaksanaan upacara akan dilanjutkan dengan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Dharma. Tabur bunga ini dipimpin langsung Sekda Kota Salatiga. Dalam upacara maupun tabur bunga, Forkopimda maupun seluruh ASN di lingkungan Pemkot Salatiga memakai beskap bagi bapak dan kebaya bagi ibu.
“Ini benar-benar luar biasa, para bapak mengenakan beskap dan ibu memakai kebaya dalam melaksanakan upacara maupun acara tabur bunga di TMP Dharma Salatiga,” tandas Jumiarto. (Hms / Heru)
