Temanggung,Harian7.com - Lagi lagi sijago merah bikin repot, bertepatan dengan hari pencoblosan Pilkada 2018 yang digelar secara serentak. Pasalnya saat warga berbondong bondong menentukan pilihanya menuju TPS, tiba tiba di gegerkan adanya rumah warga terbakar di Dusun Kendal, DesaGandon, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Rabu (27/6)pukul 10.30 Wib.
Menurut keterangan saksi mata yang enggan di sebutkan namanya menyampaikan, di saat ia melintas depan rumah Sur(pikir) melihat ada kepulan asap yang semakin membesar. Sejumlah warga berlarian minta tolong dan berusaha memadamkan api yang melalap pemukiman.
"Saat peristiwa itu terjadi saya dengan warga Kendal, Desa Gandon lainya sedang berada di TPS pemilihan suara. Karena api semakin membesar warga langsung berlarian untuk mencari bantuan,"ungkapnya.
Sutisno(50) selaku tokoh masyarakat setempat mengatakan, melihat kepulan asab yang membumbung tinggi, ia langsung lari ke Mushola guna memberitahu seluruh warga untuk bantu memadamkan api tersebut,dengan alat seadanya termasuk air yang di dapat dari warga di gunakan untuk memadamkan api,dalam musibah ini tidak ada korban jiwa,kerugian belum bisa di ketahui.
"Kami beserta warga lainya berupaya memadamkan api dengan alat seadanya,"tuturnya.
Sementara pemilik rumah Supikir saat di konfirmasi Harian7.com mengatakan jika kebakaran itu terjadi dipicu akibat kebocoran gas. Menurutnya sudah sejak dua hari tercium bau gas yang menyengat sehingga timbul percikan api yang timbul dari aliran listrik atau dari sumber api lainya.
"Saya tidak tau kejadiannya tadi mas,saat kebakaran tadi saya baru panen padi,saya pulang sudah banyak warga yang berupaya memadamkan api. Atas nama pribadi saya berterimaksih kepada seluruh warga kampung yang telah memadamkan api sehingga api tidak menghanguskan rumah saya,"ungkapnya.
Beruntung dalam peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugia di tafsir mencapai jutaan rupiah.
Atas peristiwa ini setidaknya dapat dijadikan pembelajaran agar saat bepergiaan terlebih dahulu cek kompor dan istrik agar kebakaran tidak kembali terjadi.(Wahono)
Menurut keterangan saksi mata yang enggan di sebutkan namanya menyampaikan, di saat ia melintas depan rumah Sur(pikir) melihat ada kepulan asap yang semakin membesar. Sejumlah warga berlarian minta tolong dan berusaha memadamkan api yang melalap pemukiman.
"Saat peristiwa itu terjadi saya dengan warga Kendal, Desa Gandon lainya sedang berada di TPS pemilihan suara. Karena api semakin membesar warga langsung berlarian untuk mencari bantuan,"ungkapnya.
Sutisno(50) selaku tokoh masyarakat setempat mengatakan, melihat kepulan asab yang membumbung tinggi, ia langsung lari ke Mushola guna memberitahu seluruh warga untuk bantu memadamkan api tersebut,dengan alat seadanya termasuk air yang di dapat dari warga di gunakan untuk memadamkan api,dalam musibah ini tidak ada korban jiwa,kerugian belum bisa di ketahui.
"Kami beserta warga lainya berupaya memadamkan api dengan alat seadanya,"tuturnya.
Sementara pemilik rumah Supikir saat di konfirmasi Harian7.com mengatakan jika kebakaran itu terjadi dipicu akibat kebocoran gas. Menurutnya sudah sejak dua hari tercium bau gas yang menyengat sehingga timbul percikan api yang timbul dari aliran listrik atau dari sumber api lainya.
"Saya tidak tau kejadiannya tadi mas,saat kebakaran tadi saya baru panen padi,saya pulang sudah banyak warga yang berupaya memadamkan api. Atas nama pribadi saya berterimaksih kepada seluruh warga kampung yang telah memadamkan api sehingga api tidak menghanguskan rumah saya,"ungkapnya.
Beruntung dalam peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugia di tafsir mencapai jutaan rupiah.
Atas peristiwa ini setidaknya dapat dijadikan pembelajaran agar saat bepergiaan terlebih dahulu cek kompor dan istrik agar kebakaran tidak kembali terjadi.(Wahono)