Polisi bertugas melindungi hak asasi manusia (HAM) warga sipil. Tapi publik kerap abai bahwa polisi, baik selaku manusia pribadi maupun individu profesi, juga mempunyai HAM yang harus dijamin sepenuhnya.
Diasumsikan, faktor mendasar di balik pengabaian HAM polisi itu adalah anggapan polisi sebagai makhluk super yang melampaui manusia. Tidak hanya membuat polisi tidak mungkin jatuh sebagai korban, kondisi polisi sebagai mahkluk super tersebut justru memposisikan mereka sebagai satu-satunya pihak yang selalu disalahkan ketika terjadi pergesekan antara polisi dan masyarakat.
Anggapan seperti itu pula yang mungkin saja membuat masyarakat dan media lebih peduli pada data tentang jumlah korban dan jenis pelanggaran yang dilakukan personel Polri. Hal ini berbanding terbalik dengan keadaan anggota Korps Tribrata Ketidakpedulian media dan masyarakat yang justru dalam beberapa kasus kejadian malah menjadi korban.
Pelabelan sebagai arogansi ataupun pelanggar HAM adalah momok yang begitu menakutkan bagi aparat negara. Sudut pandang bahwa HAM semata mata merupakan milik warga sipil akan semakin menyulitkan tugas tugas kepolisian di masa akan datang.
Walaupun dalam dunia nyata kita tidak menafikan adanya aparat dalam hal ini korps tribrata yang keluar dari jalur tugas pokok kepolisian sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Merupakan tugas berat pimpinan Polri dalam hal ini sebagai pengampu kebijakan dan pemerintah untuk melindungi aparat nya dalam bertugas.
Beratnya tanggung jawab yang dilimpahkan menuntut Polri sigap dan awas terhadap kejadian yang terjadi di masyarakat, Polri bertugas pada dasarnya dengan kekuatan dan kelembutan (kesabaran) sehingga menuntut Polisi secara profesional dan hati hati dalam setiap langkah dan tugasnya. Polisi juga manusia biasa, penuh dengan berbagai aspek kehidupan, tidak melulu mengurusi keamanan hajat orang banyak.
Tampak dalam foto merupakan personel Polsek Bawen dan personel Polres Semarang bersantai sejenak melepas lelah dalam sela sela tugas mereka untuk memerangi isu sara, Hoax,patroli, antisipasi tindak pidana, miras, Narkoba, mengkampanyekan pesta demokrasi pilkada Jateng 2018 dengan damai dan seabrek permasalahan yang tidak bisa penulis sebut satu persatu.Jayalah selalu Polri dimana pun anda berada.(M.Nur)
Humas Polres Semarang, Jumat 11 Mei 2018.
