Ungaran,harian7.com - Lagi-lagi, peristiwa gantung diri terjadi di wilayah Kabupaten Semarang, kali ini korbannya seorang kakek bernama Jumadi (68) warga Dusun Karanglo RT 05 RW 01 Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan. Korban kali pertama diketahui oleh anaknya bernama Ciptono (44) pada hari Selasa (15/05/2018) sore sekira pukul 17.30 Wib dalam keadaan meninggal dunia gantung diri dirumahnya.
Menurut keterangan Kasubag Humas Polres Semarang AKP Teguh Susilo Hadi saat di konfirmasi harian7.com mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh anaknya saat pulang dari sawah. Setiba dirumah didapati ayahnya (korban) sudah dalam kondisi meninggal dunia dalam keadaan gantung diri di ruangan dapur rumahnya.
"Korban pertama kali ditemukan oleh anaknya dalam keadaan meninggal dunia gantung diri dengan mengikatkan tali tambang di blandar atap rumah,"kata AKP Teguh.
Lanjut AKP Teguh, mendapati hal tersebut, kemudian Ciptono memberitahu Wahyuni (50) yang selanjutnya melapor ke Polsek Bandungan,Polres Semarang. Mendapati laporan tersebut, anggota Polsek Bandungan dan petugas medis segera menuju rumah korban, guna melakukan identifikasi dan olah TKP.
"Setiba di lokasi anggota Polsek Bandungan bersama tim medis yakni Bidan Sri Widati dan disaksikan kepala desa, tokoh masyarakat maupun keluarga saat melakukan pemeriksaan,"jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban meninggal murni karena gantung diri karena sebelumnya pernah mengeluh sakit asma yang diderita korban tak kunjung sembuh.
"Karena penyakit asma yang diderita korban tak kunjung sembuh, korban sempat berucap dengan anaknya jika tak tahan lagi dan mau 'ngendat' aja,"jelas AKP Teguh.
Setelah dilakukan pemeriksaan jenasah korban diserahkan kepada keluarganya dan diterima oleh Kades Kenteng selaku mewakili dan selanjutnya dimakamkan. (M.Nur)
Menurut keterangan Kasubag Humas Polres Semarang AKP Teguh Susilo Hadi saat di konfirmasi harian7.com mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh anaknya saat pulang dari sawah. Setiba dirumah didapati ayahnya (korban) sudah dalam kondisi meninggal dunia dalam keadaan gantung diri di ruangan dapur rumahnya.
"Korban pertama kali ditemukan oleh anaknya dalam keadaan meninggal dunia gantung diri dengan mengikatkan tali tambang di blandar atap rumah,"kata AKP Teguh.
Lanjut AKP Teguh, mendapati hal tersebut, kemudian Ciptono memberitahu Wahyuni (50) yang selanjutnya melapor ke Polsek Bandungan,Polres Semarang. Mendapati laporan tersebut, anggota Polsek Bandungan dan petugas medis segera menuju rumah korban, guna melakukan identifikasi dan olah TKP.
"Setiba di lokasi anggota Polsek Bandungan bersama tim medis yakni Bidan Sri Widati dan disaksikan kepala desa, tokoh masyarakat maupun keluarga saat melakukan pemeriksaan,"jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban meninggal murni karena gantung diri karena sebelumnya pernah mengeluh sakit asma yang diderita korban tak kunjung sembuh.
"Karena penyakit asma yang diderita korban tak kunjung sembuh, korban sempat berucap dengan anaknya jika tak tahan lagi dan mau 'ngendat' aja,"jelas AKP Teguh.
Setelah dilakukan pemeriksaan jenasah korban diserahkan kepada keluarganya dan diterima oleh Kades Kenteng selaku mewakili dan selanjutnya dimakamkan. (M.Nur)