Kesan terisolir dan terpencil yang selama puluhan tahun menyelimuti kampung Dodaiyah tak menjadi batu sandungan bagi warga masyarakat setempat untuk bersaing dengan daerah-daerah lain di Sulawesi-Selatan.
Sejumlah komoditan tanaman andalan seperti kelapa, kopra, kapuk, sukun, sirsak, pisang, dan mangga dapat dijumpai di sepanjang wilayah kampung Dodaiyah. Komoditas tanaman andalan tersebut bahkan siap untuk diexplorer keluar daerah.
Hal ini ikut didukung oleh kehidupan masyarakat Kampung Dodaiyah yang hampir seperdua diantaranya berprofesi sebagai petani dan pekebun.
Beragam bentuk rutinitas dapat dijumpai di kampung yang berjarak kurang lebih dua puluh kilometer dari pusat ibukota kabupaten itu. Kehidupan melaut dan pengolahan arang tempurung merupakan salah satu bentuk aktivitas unik yang dapat ditemui di kampung kecil berpenduduk seratus sembilan puluh jiwa warga masyarakat tersebut.
Selain aktivitas bertani dan melaut, sebahagian warga masyarakat menggantungkan roda kehidupan sebagai peternak kambing dan sapi. Sementara sisanya, berprofesi sebagai pegawai negeri sipil di berbagai instansi pemerintahan.
Dari hasil penelusuran lapangan yang dilakukan wartawan selama hampir kurang lebih tiga hari tiga malam di Kampung Dodaiyah, terungkap banyak hal unik dan menarik dari keberadaan kampung Doda.
Terbukti, kampung Dodaiyah memiliki beragam potensi yang cukup menjanjikan masa depan bagi peningkatan taraf perekonomian masyarakat setempat. Pantai Kantuha dengan ciri kampung nelayan berpasir putih merupakan salah satu diantaranya.
di lokasi ini, pengunjung dapat menjumpai beberapa titik lokasi air tawar dan bangunan sumur air tawar buatan warga yang berada di sepanjang bibir pantai. di musim tertentu, pengunjung juga dapat menjumpai rutinitas perburuan kepiting rajungan dan berbagai jenis kerang-kerang laut.
Namun sayang, karena di balik itu semua, kawasan bibir pantai Kantuha, Kampung Dodaiyah, belum terkolah secara maksimal dan proporsional. (fadly syarif)
.jpeg)
