Menurut keterangan Purwati (31) seorang warga yang pertama kali mengetahui korban gantung diri mengatakan, rencananya rumah korban akan digunakan untuk tempat pertemuan warga penerima (PKH). Namun saat sampai di rumah korban ternyata kondisi pintu masih dalam keadaan tertutup. Kemudian memanggil korban namun tidak ada jawaban.
"Bu Komariyah saya panggil-panggil tidak menjawab, kemudian saya membuka pintu yang tidak terkunci lalu mencarinya di kamar serta ruang TV namun Bu Komariyah tidak ada. Setelah saya menengok ke ruang dapu kaget karena melihat Bu Komariyah dalam keadaan gantung diri didapur dengan menggunakan selendang batik warna coklat yang terikatk pada leher serta diikatkan pada blandar atap plafon dapur. Saya keget dan berteriak minta tolong dan warga berdatangan,"terang Purwati saat di temui harian7.com di lokasi kejadian.
Menurut Purwati, sejak beberapa hari korban cenderung diam dan didalam rumah terus."Sebelumnya tidak ada apa-apa, namun korban dalam beberapa hari cenderung diam dan menutup diri dirumah tidak seperti biasanya,"terang Purwati.
Kasubag Humas Polres Semarang, AKP Teguh Susilo Hadi mengatakan, korban kali pertama di temukan oleh tetangganya yang hendak mengikuti PKH karena kebetulan rumah korban yang berketempatan. Namun saat di panggil korban tidak menjawab dan setelah salah satu warga masuk ke rumahnya, melihat korban sudah dalam keadaan tewas tergantung.
"Mendapat laporan warga, petugas bersama tim medis langung tiba kelokasi untuk melakukan olah TKP. Dari hasil pemeriksaan tidak di temukan tanda-tanda kekerasan, sehingga korban dinyatakan murni bunuh diri,"kata AKP Teguh.
Setelah dilakukan pemeriksaan selanjutnya jenazah korban diserahkan kdpada keluarga yang diterima oleh Kades Tlogo untuk dimakamkan.(M.Nur/Shdodiq)
