Iklan

Iklan

,

Iklan

Ratusan Angkutan Umum Prona Mogok, Tolak Angkutan Plat Hitam

Redaksi
Sabtu, 28 April 2018, 06:29 WIB Last Updated 2018-04-27T23:29:30Z
Ratusan angkutan umum Prona saat mogok di terminal Bawen.

UNGARAN, harian7.com - Ratusan angkutan umum jenis Isuzu Prona jurusan Ambarawa – Ungaran melakukan aksi mogok di dalam Terminal Bawen, Kabupaten Semarang, Jumat (27/4). Aksi ini dilakukan para kru Prona sebagai bentuk protes keras terhadap angkutan plat hitam atau ‘omprengan’ yang merebut trayek Prona. Sebelum mogok total di Terminal bawen, angkutan umum ini lebih dulu berkumpul di pertigaan Kupang Rengas, Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Catur Edi (45) salah satu kru angkutan umum Prona mengatakan, aksi mogok ini sebagai bentuk protes terhadap angkutan plat hitam. Angkutan plat hitam ini sejak beberapa bulan nekat mencari penumpang di jalur Prona. Sehingga, menjadikan pendapatan angkutan Prona mengalami penurunan tajam. Bukan hanya angkutan plat hitam yang diprotes, namun angkutan umum jenis “endel” jurusan Ambarawa – Pingit juga diprotes.

“Sejak beberapa bulan ini, angkutan umum plat hitam telah menyerobot penumpang di jalur Prona. Harusnya angkutam plat hitam itu mengakut penumpang dari desa asalnya hanya sampai jalan raya saja. Namun, kenyataannya angkutan ini tetap mencari penumpang di jalur Prona,” kata Catur kepada harian7.com, Jumat (27/4).
Suasana dialog di kantor Terminal Bawen.


Jumlah anngkutan plat hitam yang nekat “ngompreng” ada 50 an armada. Sedangkan angkutan Prona jumlahnya diatas 150 armada. Awalnya, angkutan plat hitam ini hanya membawa penumpang dari desa asalnya hingga memasuki jalan raya. Kenyataannya, justru sekarang angkutan plat hitam nekat menyerobot penumpang di jalur Prona.

Sebelum melakukan aksi mogok, lebih dulu dilakukan sweeping pada angkutan plat hitam oleh beberapa perwakilan kru Prona. Sweping dilakukan di daerah Polosiri maupun Pringapus. Angkutan plat hitam ini seharusnya mencari penumpang di wilayahnya sendiri yaitu di daerah kampungnya sendiri. Bukan justru malah mencari penumpang di jalanan atau jalur Prona.

Sementara, Kapolsek Bawen AKP Julius Herlinda menyatakan, bahwa yang mereka lakukan itu merupakan aksi damai dan sama sekali tidak anarkis. Ratusan Prona diparkir berjajar di dalam komplek terminal tetapi tidak mengganggu angkutan umum yang lain.

Untuk mengetahui secara gamblang tujuan mogok, akhirnya perwakilan kru Prona diajak duduk bersama untuk menyampaikan uneg-unegnya kepada instansi terkait. Dalam dialog yang dipandu Kapolsek Bawen AKP Julius Herlinda, juga dihadiri Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Semarang Rudibdo maupun Ketua Organda Kabupaten Semarang Hadi Mustofa.

“Terus terang kami telah lama jengkel dengan sepak terjang angkutan plat hitam yang menyerobot penumpang di jalur Prona. Padahal mereka itu tidak punya trayeknya. Yang seharusnya hanya mengangkut penumpang dari desanya hingga jalan raya. Namun, kenyataannya mereka membawa penumpang dari desa-desa dan langsung menuju daerah pabrik-pabrik. Alasannya, para karyawan pabrik yang membutuhkan,” terang AKP Julius Herlinda sesaat setelah memimpin pertemuan kru Prona.

 Dalam pertemuan kru angkutan umum Prona dengan Dishub, Polsek Bawen, Organda, Polres Semarang maupun Dikyasa Polres Semarang belum membawa hasil atau keputusan. Pasalnya, pertemuan lanjutan dengan menghadirkan perwakilan kru angkutan plat hitam maupun pengurus paguyuban angkutan umum, akan dilanjutkan pada Kamis (3/5)  mendatang di kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Semarang. (Heru)

Editor : M.Nur

Iklan