Iklan

Iklan

,

Iklan

Ibu Hamil dan Bayi Mengungsi Ditempat Khusus, Handuk dan Selimut Sangat Dibutuhkan

Redaksi
Kamis, 19 April 2018, 20:28 WIB Last Updated 2018-04-19T13:28:43Z
BANJARNEGARA, harian7.com – Tidak kurang 10.000 ibu hamil dan 15 bayi korban gempa di Kabupaten Banjarnegara akhirnya mengungsi dan ditempatkan pada tempat khusus. Yaitu di sebuah rumah tunggu bersalin di Kalibening. Dari ibu hamil yang mengungsi itu, tiga ibu diantaranya telah hamil 9 bulan dan memasuki masa kelahiran. Demikian dikatakan Lina Nur Fatwa, petugas kesehatan di rumah tunggu bersalin kepada wartawan, Kamis (19/4).

“Akibat gempa bumi di Banjarnegara ini, tidak kurang ada 10.000 ibu hamil dan 15 orang bayi yang mengungsi di rumah khusus. Yaitu di rumah tunggu bersalin di Kalibening,” kata Lina Nur.

Pemisahan ibu hamil dan bayi ini dengan warga pada umumnya, karena harus mendapatkan pelayanan dan perhatian secara khusus. Hingga kini, hanya tersedia kasur matras yang belum dapat membuat nyaman ibu hamil itu. Namun, dari hasil pemeriksaan tim medis, detak jantung bayi dalam kandungan itu normal.

Daryanti (20) salah seorang ibu hamil mengatakan, bahwa dirinya terpaksa mengungsi karena rumah yang ditempati bersama keluarganya rusak parah akibat gempa. Untuk kelahiran bayi yang dikandungnya, diperkirakan dua minggu lagi.

“Saat gampa terjadi, saya berada di rumah namun saat mendengar suara gemuruh langsung lari keluar rumah dan mencari tempat berlindung. Beruntung, kandungan saya ini masih tetap normal,” ujar Daryanti.

Sementara itu, hingga Kamis (19/4) ini, kebutuhan yang mendesak dibutuhkan para pengungsi adalah handuk bayi dan selimut. Sedangkan untuk minyak telon, sabun bayi, bedak, pakaian bayi maupun pampers udah tercukupi.

“Yang mendesak dibutuhkan dan sekarang ini masih sangat kurang adalah handuk bayi dan selimut. Lainnya telah tercukupi,” tandasnya. (Tyas Ardiyanto)

Editor : Heru S

Iklan