Iklan

Iklan

,

Iklan

Diduga Berhubungan Intim di Dalam Masjid, Dua Mahasiswa PT di Salatiga Ditangkap Warga

Redaksi
Jumat, 13 April 2018, 19:01 WIB Last Updated 2018-04-14T14:06:08Z
Kedua mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di  Salatiga yang diduga berbuat mesum di Masjid Attaqwa Sraten.
UNGARAN, harian7.com – Diduga nekat melakukan hubungan intim di dalam masjid, sepasang laki-laki dan perempuan berhasil ditangkap warga Sraten, Kabupaten Semarang, Jumat (13/4) siang. Keduanya bahkan masih tercatat sebagai mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi di Kota Salatiga, yang juga merupakan santriwan dan santriwati dari pondok pesantren di wilayah Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

        Masjid yang dijadikan ajang mesum dua orang mahasiswa ini adalah Masjid Attaqwa, yang berada di wilayah RT 02 RW 01, Desa Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Kedua pelaku persetubuhan adalah MW (22) seorang santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Mansya’ul Huda, Sraten, Tuntang, asal Dusun/Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Sedangkan, pasangannya mesum adalah FM (23) seorang santri ponpes di Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, asal Geyer, Purwodadi, Kabupaten Grobogan.

        Ketua RT 02 RW 01, Desa Sraten, Suparno menjelaskan, bahwa perbuatan mesum dan memalukan itu dilakukan pasangan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Salatiga pada Senin (9/4) siang sekitar pukul 10.30 wib, saat masjid sepi. Saat itu, pasangan tidak resmi ini melakukan hubungan intim di dalam masjid dan apa yang dilakukan itu terekam CCTV yang dipasang di dalam masjid tersebut.

        “Perbuatan mesum itu pertama kali dilakukan mereka berdua pada Senin (9/4) sekitar pukul 10.30 wib saat masjid sepi jamaah. Lalu, pasangan mesum itu pada pukul 12.30 wib datang kembali ke masjid tersebut untuk melihat-lihat komplek masjid. Pada Jumat (13/4), keduanya kembali mendatangi masjid itu, dan masuk dalam masjid untuk merusak CCTV yang dipasang di dalam masjid,” kata Suparno ketika ditemui harian7.com, di rumahnya yang bersebelahan dengan masjid, Jumat (13/4) siang.

        Diketahuinya, perbuatan mesum pasangan mahasiswa itu diketahui setelah rekaman CCTV di masjid tersebut dibuka dan terlihat jelas sedang berhubungan intim di dalam masjid. Bahkan, kondom yang diduga bekas dipakai hubungan intim sengaja dibuang di bawah almari dalam masjid itu, selain itu mukena di dalam almari itu juga diambil untuk membersihkan spermanya. Dalam CCTV itu juga terlihat jelas, sepeda motor yang mereka kendarai yang terparkir di halaman masjid terlihat jelas nomor polisinya yaitu H 3026 JI.

        “Pada Jumat pagi ini, keduanya datang lagi ke masjid bahkan sempat menemui saya menanyakan tentang jamaah masjid disini. Lalu, keduanya masuk dalam masjid dan merusak CCTV dengan menaiki kotak infaq kemudian membawa kayu untuk memukul CCTV agar pecah. Dari sini, MW kemudian meninggalkan masjid, namun dapat dikejar sejumlah warga dan berhasil ditangkap di daerah Krenceng, Kecandran, Salatiga. Kemudian, dibawa kembali ke masjid untuk dimintai keterangan,” jelas Suparno lebih lanjut.

        Setelah itu, keduanya diserahkan kepada Polsek Tuntang. Namun, akhirnya kasus dugaan perbuatan mesum di dalam masjid ini dilimpahkan ke Polres Semarang. Hingga sore hari sekitar pukul 16.00 wib, pengurus Masjid Attaqwa Sraten, Taufik dan yang lain masih dimintai keterangan di Polres Semarang.

        Kepala Desa (Kades) Sraten, Rochmad ketika dikonfirmasi harian7.com melalui pesan WA, belum memberikan tanggapannya. Rochmad mengaku masih perjalanan dari Solo menuju rumahnya di Sraten.

        Sedangkan, Pemilik dan Pengasuh Ponpes Mansya’ul Huda, Sraten, KH Matori Mansur membenarkan jika MW adalah santri di ponpesnya. MW sudah 2,5 tahun ‘nyantri’ dan juga masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Salatiga.

        “Terus terang saya merasa terpukul dengan kabar tersebut. Dan dengan kasus perbuatann mesum yang dilakukannya itu, saya merasa kecolongan. Mulai hari ini Jumat (13/4), nama MW langsung saya coret dari ponpes ini,” tandasnya.

        Sementara, Rosidah, salah seorang Guru Ngaji di Ponpes Edi Mancoro, Gedangan, Tuntang ketika dikonfirmasi jika ada salah seorang santrinya tertangkap warga Sraten akibat nekat berbuat mesum di dalam masjid, dengan tegas membantah dan menyatakan hingga sekarang tidak ada kabar dan laporan kasus tersebur.

        “Saya tidak tahu dan tidak ada kabar masalah itu. Sekali lagi, saya sama sekali tidak tahu,” tandas Rosidah kepada harian7.com, Jumat (13/4). (Heru/Shodiq)

Iklan