Iklan

Iklan

,

Iklan

Aksi Heroik Polantas Selamatkan Sepasang Sejoli Yang Diduga Mesum di Masjid dari Amukan Warga, Aipda Ariawan: Itu Sudah Menjadi Tugas Saya

Redaksi
Sabtu, 14 April 2018, 23:34 WIB Last Updated 2018-04-14T17:29:57Z
Ungaran,harian7.com - Dua anggota  Satlantas Polres Salatiga Aipda Ariawan Nursanto dan Brigadir Agung Prasetya menjadi viral di media sosial saat menyelamatkan sepasang sejoli yang diduga berbuat mesum didalam Masjid Attaqwa, yang berada di wilayah RT 02 RW 01, Desa Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jumat (13/04/2018) kemarin, dari amuk massa.

Dalam video nampak ratusan masa yang sudah geram hendak memukul dan melepas hijab pelaku terduga mesum. Pelaku terduga berbuat mesum di dalam masjid yakni MW (22) seorang santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Mansya’ul Huda, Sraten, Tuntang, asal Dusun Jetis, Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang dan FM (23) seorang santriwati ponpes di Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, asal Geyer, Purwodadi, Kabupaten Grobogan.

Dengan sigab Aipda Ariawan yang tiba di lokasi kemudian segera mengevakuasi dan mengamankan pelaku dan  membawanya pergi untuk menghindari amukan massa. Dengan sabar Aipda Ariawan meredam dan menjelaskan kepada masyarakat  agar tidak berbuat main hakim sendiri.

Aipda Ariawan Nursanto saat di konfirmasi harian7.com Sabtu (14/04/2018) mengisahkan awal mula peristiwa tersebut, saat ia dan rekan kerjanya sedang melaksanaan tugas di pos kecandran Salatiga. Saat itu datang seorang warga yang memberitahukan jika ada peristiwa  di masjid di  wilayah Desa Sraten ada sepasang muda mudi yang telah diamankan warga karena diduga telah melakukan perbuatan asusila.

"Saat saya piket di pos polisi Kecandran datang seorang warga memberi tahu jika ada pelaku diduga mesum yang di amankan warga.  Mendapati laporan tersebut, sebagai anggota polri meskipun bukan di wilayah hukum Polres Salatiga saya dan rekan saya Brigadir Agung langsung mendatangi tempat kejadian,"terang Aipda Ariawan.

Lanjut Aipda Ariawan, setiba di lokasi kejadian pasangan terduga berbuat mesum sudah diaman kan dirumah warga. Kondisi sudah tidak kondusif,  warga mau menghakimi dan mau menelanjangi pasangan mesum tersebut. Karena situasi semakin memanas kami langsung koordinasi dengan pemerintahan Desa Sraten untuk mengamankan pasangan terduga mesum tersebut yang selanjutnya di serahkan ke Polsek Tuntang.

"Karena kondisi memanas, saya langsung mengambil keputusan untuk mengamankan ke kantor balai desa Sraten. Saat proses evakuasi warga yang sudah emosi sempat memukul kepala pelaku laki-laki serta menjambak rambut dan kerudung perempuan,"jelas Aipda Ariawan.

Pada saat itu massa yang sudah geram menginginkan agar pelaku ditelanjangi dan arak keliling."Untuk meredam situasi saya menyampaiakan agar masyarakat untuk tidak melakukan aksi main hakim. Saya mencontohkan kepada warga peristiwa serupa yang terjadi di Jawa Timur yang menelanjangi dan mengarak pelaku, akirnya ketua RT nya dihukum 4 tahun. Kalau sampai ini terjadi nanti kasihan Pak RT. Mendengar penjelasan tersebut akhirnya kemarahan warga dapat di redam,"jelas Aipda Ariawan.

Terpisah, Kapolres Salatiga AKBP Yimmy Kurniawan mengapresiasi atas aksi heroik  anggotanya yang dengan cepat dan sabar menyelamatkan sepasang terduga mesum di masjid dari amuk massa.

"Saya mengapresiasi langkah yang diambil oleh staf kami, tindakan tersebut merupakan wujud dan komitmen implementasi pelaksanaan tupoksi kepolisian dalam rangka melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat,"kata AKBP Yimmy Kurniawan saat di konfirmasi harian7.com, Sabtu (14/04/2018) sore.

Sementara atas peristiwa tersebut banyak di kalangan masyarakat menjadi buah bibir dan mengecam perbuatan sepasang sejoli tersebut. Selain merugikan diri sendiri perbuatan tersebut juga turut mencemarkan lembaga di mana tempat sepasang terduga mesum menimba ilmu. Namun meski demikian banyak masyarakat yang menilai jika itu perilaku menyimpang pribadi.

"Hal tersebut sangat di sayangkan, karena jelas dampaknya merugikan tiga lembaga di mana tempat mereka menimba ilmu. Namun kalau menurut saya itu murni perbuatan pribadi, jadi tidak ada sangkut pautnya dengan lembaga. Atas peristiwa tersebut saya selaku masyarakat biasa turut prihatin saja serta harapan kami kejadian tersebut tidak terulang,"tutur Wahyu N (26) salah satu warga Kecamatan Tuntang.(M.Nur)


Berita Sebelumnya :
Diduga Berhubungan Intim di Dalam Masjid, Dua Mahasiswa Perguruan Tinggi di Salatiga Ditangkap Warga

Iklan