Iklan

Iklan

,

Iklan

SDIT Kartika Kranggan Gelar Wisuda tahfidz Alqur'an angkatan X

Redaksi
Kamis, 29 Maret 2018, 14:06 WIB Last Updated 2018-03-29T07:06:57Z
Siswa-siswi SDIT Kartika Kranggan saat mengikuti acara Wisuda Takhfidz Alqur 'an angkatan X di Aula Kantor Kelurahan Kranggan,Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung Kamis (28/3).
TEMANGGUNG,Harian7.com - Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Kartika Kranggan menggelar Wisuda tahfidz Alqur'an angkatan X digelar di Aula Kantor Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Kamis (28/03/2018).

Kegiatan yang dikemas secara sederhana ini dihadiri oleh seluruh siswa dan wali siswa, segenap guru TK dan SD di Kecamatan Kranggan, Pengawas TK dan SD, Kepala UPT dinas pendidikan, perangkat desa, lintas sektor dan Camat Kranggan.

Kepala Sekolah SDIT Kartika Kranggan Ainiyatul Masruroh S.Pd., mengatakan, wisuda Takhfidz Alqur'an merupakan bentuk penghargaan bagi para siswa yang berhasil menuntaskan hafalannya, sekaligus sebagai penyemangat siswa lain yang sampai saat ini belum tuntas hafalannya. Hafalan Alquran merupakan program unggulan dan wajib bagi seluruh siswa SDIT Kartika.

"Dari program ini, ia berharap setiap siswa yang lulus dari sekolahnya minimal hafal 1 juz. “Program ini merupakan penjabaran misi sekolah kami (SDIT Kartika, red), yakni menciptakan generasi Islam yang cerdas mandiri seimbang iman dan takwa (imtak) serta ilmu pengetahuan (iptek)-nya,” ucapnya.

Lanjut Masruroh, Wisuda tahun ini diikuti seluruh anak. Meliputi satu anak hafal 3 juz, yaitu juz 1, 29 dan 30. Satu anak lagi hafal 2 juz yaitu juz 29 dan 30. Sementara sisanya hafal juz 30. Mereka semua merupakan siswa kelas 3-6.

Terpisah Qoid Surawan S.Pd.I., (36) selaku penyelenggara kegiatan wisudawan-wisudawati kecil ini, berharap kepada para wisudawan, bisa menjadikan Alquran sebagai landasan hidupnya. Setidaknya ada lima landasan hidup, akhlak, ilmu, usaha, empati dan olah pikir-olah rasa. “Jika anak dibekali dengan lima hal tersebut, maka insyaallah kelak akan menjadi manusia yang bermanfaat untuk lingkunganya,” ungkapnya.

Ustad Qoid Surawan" yang juga sebagai guru pembimbing takhfidz menambahkan, ada yang beda pada wisuda tahun ini. Salah satunya saat ujian hafalan, siswa harus didampingi oleh orang tuanya dengan sistem satu kali majelis (duduk) setor satu juz hafalan. Yang istimewa,  mempu menyelesaikan hafalan 3 juz. Sebelumnya belum ada siswa dengan pencapaian hafalan sebanyak ini.

“Saya meminta kepada siswa tidak hanya menghafal di sekolah saja sebagai tugas, namun juga menjadikan sebuah kebiasaan di rumah dan di mana saja berada bisa menghayati dan mengamalkan Alquran,” pinta penemu dan pengajar metode cara mudah belajar membaca Alquran Metode Rosyida itu.(Wahono)

Iklan