Plt Gubernur Jateng, Heru Sudjatmoko. |
“Para PLKB hendaknya selalu meningkatkan kualitas SDM dan jangan lupa harus turun hingga lokasi di posyandu-posyandu untuk memantau aktivitas ibu dan balitanya maupun ibu hamil. Selain itu, BKKBN Jateng harus bisa mensejahterakan masyarakat dan jangan sampai muncul kemiskinan dan gizi buruk,” kata Heru.
Disamping itu, jangan lagi ada pernikahan dini khususnya bagi keluarga miskin. Pasalnya, masalah ini dapat menimbulkan permasalahan pada anak, diantaranya yaitu kekurangan gizi.
Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Jateng, Wagino SH MSi menyatakan, bahwa untuk mendukung program KB di setiap desa direncanakan akan dibentuk Kampung KB dengan anggaran yang disiapkan mencapai Rp 9 juta. Dan akan diberikan kepada daerah yang benar-benar pelosok dan membutuhkan.
Dalam Rakorda itu, nara sumber yang dihadirkan adalah Prof Haryono Suyono, seorang pakar yang juga mantan Menteri Kesejahteraan Rakyat (Kesra) pada Kabinet Reformasi dan mantan Kepala BKKBN Pusat. (Dyanto)
Editor : Heru S