Iklan

Iklan

,

Iklan

Buntut Beredar Kabar Cinta Segitiga, Oknum Kejaksaan Bantah Keras Nikah Siri Dengan Siswi SMA

Redaksi
Kamis, 22 Maret 2018, 21:13 WIB Last Updated 2018-03-22T14:43:47Z
UNGARAN, harian7.com – Diduga punya “gadis simpanan” yang masih duduk di bangku salah satu SMA Negeri di Kabupaten Boyolali, oknum pegawai Kejaksaan Negeri (Kejari) Ambarawa, Kabupaten Semarang menyatakan membantah keras kabar tersebut. Bahkan, dirinya juga bukan sebagai orangtua (bapak) angkatnya.

       BD, warga Cebongan, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga yang juga oknum pegawai Kejari Ambarawa menjelaskan, bahwa isu yang berkembang jika dirinya telah nikah siri dengan RSK, salah seorang siswi SMA Negeri di Kabupaten Boyolali itu adalah bohong dan tidak benar. Selama ini, diakuinya jika dirinya itu niatnya membantu kepada gadis RSK alias CCA tersebut. Bantuan yang diberikan berupa biaya pendidikan setiap bulannya sebesar Rp 500.000.

       Diceritakan BD, bahwa hubungannya dengan RSK itu sama sekali tidak ada ikatan resmi, bahkan jika selama ini dikabarkan telah melakukan nikah siri, hal itu sama sekali tidak benar. Kabar tersebut sengaja dihembuskan oleh “orang suruhan” istrinya. Namun, BD sangat menyayangkan apa yang dikabarkan tersebut adalah tidak benar.

       “Saya katakan, isu jika saya nikah siri dengan pelajar salah satu SMA negeri di Boyolali itu adalah tidak benar. Isu itu sengaja dihembuskan orang yang tidak suka dengan saya maupun istri saya sendiri. Karena saya ini pegawai Kejari, jika itu memang saya lakukan adalah nekat sekali,” ujar BD ketika ditemui harian7.com di ruang kerjanya Kejari Ambarawa, Kamis (22/3) sore.

       Menurut BD, dirinya mengenal RSK itu saat dirinya mempunyai usaha bisnis ‘orgent tunggal’ dan saat itu yang mendampingi nyanyi adalah RSK tersebut. Dari cerita yang diperolehnya, jika RSK itu adalah anak yang tidak diurus orangtuanya atau keluarganya bermasalah. Bahkan, orangtua RSK mengaku sangat berat untuk dapat menyekolahkan putrinya.

       Dari informasi tersebut, BD langsung mencari info ke rekan RSK. Ternyata RSK itu anaknya pintar dan apalagi Bahasa Inggris lebih pintar. Dari sini, akhirnya berminat untuk menemuinya. Mulai saat itu juga, BD menyatakan siap membantu uang Rp 500.000 setiap bulannya. Uang tersebut untuk membantu biaya sekolah.

       “Saya mengakui jika mengenal RSK, namun hal itu karena saya membantu biaya pendidikan hingga lulus SMA nanti. Sekali lagi saya tegaskan, saya tidak melakukan nikah siri. Bahkan, jika dikatakan saya sebagai orangtua angkatnya, semua itu sangat tidak mungkin. Yang jelas, itu ulah orang tidak tanggungjawab,” ujarnya.

        BD juga mengaku jika dalam memberikan uang Rp 500.000 kepada RSK, kadang memang diberikan secara langsung saat bertemu RSK. Namun, juga kadang dititipkan teman sekolah RSK.  Dan kasus ini, sebenarnya sudah lama. Dugaannya, yang sengaja menyebarkan kabar bohong itu adalah ALF, seorang perempuan yang mengaku sebagai aktifis LSM.

       “Intinya, tidak mungkin saya nekat melakukan nikah siri. Apalagi dengan seorang gadis masih dibawah umur. Kalau ini saya lakukan, berarti saya nekat untuk ‘bunuh diri’, pasalnya saya sendiri adalah pegawai di kejaksaan,” tandas BD. (TIM)

Iklan