Iklan

Iklan

,

Iklan

THE BIG FAMILI Group (GAJ) Gedruk Abluk Joyo Mulai Lestarikan Tarian Rampak Buto, Begini Kisahnya?

Redaksi
Selasa, 13 Februari 2018, 03:12 WIB Last Updated 2018-02-12T20:13:54Z
Temanggung, harian7.com - Tari Rampak Gedruk Buto  atau yang sering disebut sebagai Tari Rampak Buto, merupakan salah satu babak dari kesenian Jathilan, dengan penggunaan musik yang sama. Tarian ini berasal dari Kota Magelang dan berkembang di sejumlah daerah Jawa Tengah seperti Yogyakarta dan juga Semarang.

Banyaknya penggiat seni yang terus mengembangkan dan melestarikanya, kini sudah mulai merambah di berbagai daerah di pulau Jawa, salah satunya di Kabupaten Temanggung.

Salah seorang penggiat seni Triono (40) warga Dusun Kuncen,Desa Badran, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung kini tengah melestarikan dan mengenalkan tari Rampak Buto kepada masyarakat di Temanggung yang di awali di lingkungan sekitarnya.

"Karena dengan adanya perkembangan zaman, banyak masyarakat yang sudah lupa dengan budaya peninggalan leluhur. Saat ini saya mulai mengenalkannya kembali kepada masyarakat, yang di awali dari lingkungan sekitar," terang Triono kepada harian7.com, Senin (12/01/2018).

Lebih lanjut pimpinan Pimpinan group Gedruk Abluk Joyo ini menyampaikan, tarian ini mempunyai nilai lebih dari tarian lainya. Hal itu terlihat saat di mainkan. Melalui gerakan hentakan kaki dan kelincahannya, tarian ini menggambarkan kemarahan Raksasa atau Buto, yang membuatnya nampak sehebat manusia.

"Kesenian jathilan sendiri merupakan kesenian yang lama dikenal masyarakat. Namun untuk gedruk ini di Temanggung masih jarang banget, sehingga saya termotifasi untuk merintis dan mengembangkan kesenian gedruk  supaya lebih di kenal,"paparanya.

Untuk melestarikannya kembali juga tidak mudah dan harus tekun berlatih serta tidak mengenal lelah. Maka dengan bermodalkan itu semua kami langsung membentuk group yang kami beri nama Gedruk Ambluk Jowo.

"Dengan bekal tekun dan  juga tidak mengenal gengsi akhirnya tim gedrok kami sekarang sudah mulai ramai tanggapan atau di undang untuk mengisi/menghibur dalam acara - acara, seperti halnya resepsi dan kegiatan acara lain,"ungkap Triono.

Terpisah, menurut penjelasan Ningsih (31) seorang perias di group tari Gedruk Abluk Joyo mengatakan makna dari kesenian ini,"aranne jan thil-thilan tenan', yang artinya 'kudanya benar-benar berjoget tidak beraturan'. Hal ini karena kesenian ini menggabungkan unsur magis dan para penarinya bisa kerasukan. Nah, tari rampak buto ada,agar pertunjukan Jathilan lebih menarik dan meriah. Maka saya perlu menghias sedemikian rupa supaya nampak betul betul seperti aslinya,"terangnya.

Tari Rampak Buto sendiri mempunyai makna yang filosofis. Dari tata rampak sendiri berasal dari Bahasa Indonesia, serempak, yang berarti gabung atau bersama. Kesenian tarian Rampak Buto merupakan wujud eksplorasi dan pernyataan para pelaku seni untuk melestarikan kesenian.

"Tarian ini terinspirasi dari cerita perang Prabu Baka dan Babad Tanah Jawa. Tarian ini mengambil unsur 'garang' dari kemarahan sang buto serta unsur keindahan seni tradisional dan iringan alat musik tradisional,"pungkasnya. (Wahono)

Iklan