Petugas saat memeriksa jasad Ngatmi. |
Oleh karena itu, diduga tak sanggup lagi menjalani hidup dan mengalami depresi, akhirnya Ngatmi menjadi nekat dan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Kali pertama Ngatmi ditemukan oleh Kemis (46) warga setempat dalam kondisi gantung diri pada Selasa (20/02/2018).
Saat itu Kemis bermaksud hendak memberi makan kambing peliharaannya dikandang. Namun saat Kemis hendak mengambil pakan yang berada di samping rumah, ia terkejut saat melihat Ngatmi dalam kondisi tergantung pada tali stagen, dan terikat pada usuk kandang.
Kapolsek Tanon AKP Agus Jumadi saat di konfirmasi wartawan membenarkan terkait penemuan mayat dalam kondisi gantung diri. Mendapati laporan warga, pihaknya langsung menggelar evakuasi bersama Unit Inafis Polres Sragen dan melakukan olah TKP dan melakukan pemeriksaan.
"Korban nekat gantung diri diduga karena depresi, akibat sudah lama menderita sakit pada penglihatannya dan empat tahun ditinggal suaminya,"kata Kapolsek.
Dari hasil pemeriksaan oleh Polsek Tanon bersama Inafis Polres Sragen, tidak di temukan tanda tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Setelah di lakukan pemeriksaan kami langsung menyerahkan kembali jasad Ngatmi kepada pihak keluarga, untuk di makamkan. Karena pihak keluarga juga tak menginginkan jasad Ngarmi dilakukan otopsi oleh petugas,"pungkas Kapolsek.(Taufik)