Iklan

Iklan

,

Iklan

Pergi Tanpa Pamit, Sumardi di Temukan Tewas Gantung Diri di Pohon Kamboja

Redaksi
Jumat, 05 Januari 2018, 11:31 WIB Last Updated 2018-01-05T04:34:42Z
Ungaran, harin7.com - Sumardi (33) warga Dusun Banjaran RT 01 RW 03 Desa Ngasinan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang di temukan tewas gantung diri dipohon kamboja yang berada di pemakaman umum desa setempat, Jumat (5/01/2017) dini hari sekira pukul 03.15 WIB.

"Korban di temukan dalam kondisi lehernya terikat tali dan tergantung  di pohon. Untuk penyebabnya diduga korban mengalami depresi," kata Kasubbag Humas Polres Semarang AKP Teguh Susilo Hadi kepada harian7.com, Jumat (5/01).

Lebih lanjut AKP Teguh menjelaskan, Sebelumnya pada hari Jum'at tanggal 5 Januari 2018 sekira jam 02.30 WIB, korban meninggalkan rumah melalui pintu  depan. Saat itu kepergian korban di ketahui oleh ibu kandungnya. Selanjutnya ibu kandung korban memberi tahu kepada suaminya (ayah korban) jika anaknya (Sumardi) keluar rumah.

"Mengetahui anaknya yang dalam kondisi depresi meninggalkan rumah, keluarga korban langsun melakukan pencarian,"ungkapnya.

Setelah dilakukan pencarian kurang lebih hampir satu jam, sekitar pukul 03.15 WIB adik korban bernama Fajar (17) dan kakak korban bernama Paryono (40)  menemukan Sumardi (korban) sudah dalam ke adaan menggantung di pohon kamboja yang berada dipemakaman umum Desa Ngasinan.

"Korban di temukan oleh kakak dan adiknya dalam keadaan sudah tidak bernyawa tergantung di pohon kamboja, kemudian mereka berteriak minta tolong kepada tetangga untuk  menolong korban,"jelas AKP Teguh.

Mendengar teriakan minta tolong seorang warga bernama Siti Kalimah (32) segera melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa setempat selanjutnya melaporkan ke Polsek Susukan.

"Mengetahui kejadian tersebut Siti Kalimah seorang ibu rumah tangga langsung memberi tahu kepala desa setempat seterusnya melaporkan ke Polsek Susukan," papar AKP Teguh.

Mendapat informasi dari warga selang 30 menit petugas Polsek Susukan beserta petugas puskesmas Susukan dan Bidan Desa Ngasinan  langsung melakukan olah TKP dan pemeriksaan terhadap mayat korban.

"Saat petugas sampai di lokasi mayat sudah di turunkan oleh pihak keluarga. Setelah di lakukan pemeriksaan mayat korban langsung diserahkan ke pihak keluarga, lantaran pihak keluarga tidak menghendaki mayat korban untuk dilakukan autopsi, mengingat  korban pada saat itu sedang mengalami depresi sehingga pihak keluarga mengikhlaskan atas meninggalnya Korban,"pungkas AKP Teguh.

Adapun sejumlah barang yang di temukan pada mayat korban yakni, satu utas tali berwana hitam, dua buah korek api gas, satu helai kaos singlet, satu pasang sendal jepit dan sebuah surat permintaan maaf yang berada di saku celanan kanan korban.(M.Nur)

Iklan