Iklan

Iklan

,

Iklan

Serem..!! Tersesat di Gunung Payung, Ini Kata Slamet Setelah di Temukan

Redaksi
Senin, 13 November 2017, 18:10 WIB Last Updated 2017-11-13T11:15:26Z
Warga saat melakukan pencarian, Minggu (12/11) sore. (Foto : Wahono)
Temanggung, harian 7.com - Keindahan panorama alam Gunung Payung terlihat begitu mempesona. Tak heran jika banyak masyarakat terutama kalangan remaja banyak yang mendaki di gunung ini.

Gunung Payung sendiri berada di Desa Kemiri, Kelurahan Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten temanggung. Selain di kenal dengan keindahan alamnya,  Gunung Payung juga dikenal mistis dan menyimpan seribu misteri. Tak heran jika tempat ini sering di kunjungi dari berbagai daerah,  untuk melakukan acara ritual "tirakat" untuk mendapatkan berkah, karena  Gunung Payung sering digunakan sebagai tempat meditasi.

Di area Gunung Payung sendiri terdapat sebuah batu yang berukuran besar berbentuk seperti payung yang di percaya di kalangan masyarakat. 

Saat wartawan harian7.com menelusuri Gunung ini, Minggu (12/11) bertemu dengan Haryono dan rekanya yang di ketahui warga Salaman, Kabupaten Magelang sedang mendaki dan sekaligus berburu dalam kondisi panik. Pasalnya salah satu rekanya bernama Slamet berpisah dengan mereka dan tersesat.

"Tadi sore saya naik gunung sekitar pukul 17.00 WIB mas, saat kami sedang asyik tanpa kami sadari salah satu rekan kami bernana Slamet tidak ada,"ungkap Haryono.

Mendengar kabar tersebut akhirnya Haryono meminta bantuan warga dan melakukan pencarian di berbagai titik di Gunung Payung.
Setelah melakukan pencarian selama kurang lebih lima jam, Slamet akhirnya di ketemukan dalam kondisi lemas dan bersandar di bawah pohon beringin tua, sekita pukul 23.20 WIB. Meskipun saat di temukan dalam kondisi lemas dan pucat, Slamet kondisinya baik - baik saja dan tidak teluka.

Setelah di ketemukan, Kepada harian7.com Minggu (12/11) malam Slamet menceritakan beberapa kajadian aneh yang tengah ia alami selama tersesat.

"Saat itu saya bingung dan seolah jalan yang saya lalui tadi hilang. Selain itu tiba-tiba muncul rumah yang bagus - bagus serta banyak orang yang menghuninya. Kondisi itu saya takut dan duduk terdiam,"terang Slamet.

Lanjut Slamet, Pemandangan itu tiba-tiba hilang setelah ada beberapa warga dan teman saya menghampiri saya.

"Alhamdulillah saya tidak apa-apa, walau sempat merasa ketakutan dan mencekam. Se-umur umur baru kali ini mas mengalami hal aneh," pungkasnya. (*)

Laporan Kontributor Temanggung : Wahono

Iklan