Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Talud Tujuh Meter Ambrol, Seorang Mahasiswi Asal Kalteng Tewas Tertimbun

Redaksi
Rabu, 15 November 2017, 08:40 WIB Last Updated 2017-11-15T01:40:02Z
Talud yang longsor tewaskan seorang mahasiswi.
UNGARAN, harian7.com - Warga Dusun Kenteng, Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Senin (12/11) malam sekitar pukul 20.30 wib, dikagetkan dengan kabar longsornya talud setinggi kurang lebih tujuh meter di komplek Sekolah Tinggi Theologia (STT) ‘Sangkakala’ di Jalan Raya Kopeng KM.7. Dalam kejadian itu, satu mahasiswi tewas tertimbun longsoran.
        Bangunan talud setinggi tujuh meter itu, longsor karena tidak kuat menahan beban berat air hujan yang meresap pada tanah tersebut. Saat itu, wilayah Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan diguyur hujan deras, tahu-tahu talud pada bangunan STT Sangkakala jebol dan menghancurkan dinding kamar asrama mahasiswa. Akibat longsoran tanah itu, delapan kamar rusak berat dan hancur, yaitu empat kamar putra dan empat kamar putri.
        Pembantu Ketua I STT Sangkakala, Febri Jati Nugroho mengatakan, dalam kejadian itu, seorang mahasiswi tewas tertimbun material longsoran. Korban adalah Ressy (22) mahasiswi asal Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah (Kalteng) dan saat kejadian korban berada di dalam kamarnya bersama rekan kuliahnya. “Seorang mahasiswi bernama Ressy, asal Kalimantan Tengah tewas di lokasi kejadian karena tubuhnya tertimpa/tertimbun longsoran itu. Saat kejadian, korban bersama temannya Marcellina (20) asal Sumba Timur, NTT masih berada di dalam kamarnya dan tidak sempat menyelamatkan diri,” kata Febri.
        Sedangkan, Marcellina (20) yang berasal dari Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang saat kejadian berada didalam kamar Ressy, mengalami luka berat bagian kaki kanan akibat tertimpa tumpukan bebatuan. Mahasiswa lain yang luka-luka Imennuel Nuban (21) asal Desa Noebeba, Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Ketiganya langsung  korbn ini langsung dilarikan ke RS Dr Ario Wirawan untuk mendapatkan perawatan medis. (Heru)

Iklan