Iklan

Iklan

,

Iklan

“Drama Kolosal” Meriahkan Acara Gebyar Lentera 2017

Redaksi
Sabtu, 18 November 2017, 17:59 WIB Last Updated 2017-11-18T10:59:54Z
Sajian drama kolosal oleh anak-anak PAUD dan TK Lentera.
UNGARAN, harian7.com – Ratusan tamu undangan baik para orangtua siswa maupun masyarakat umum, dari awal hingga berakhirnya pementasan sangat antusias menyaksikan ‘drama kolosal’ yang digelar Sekolah Kristen Lentera (SKL) Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jumat (17/11) malam. Drama kolosal ini dalam rangka ‘Gebyar Lentera 2017’, yang salah satu tujuannya adalah mempromosikan SKL kepada masyarakat Ambarawa dan sekitarnya.
        Acara yang dipandu Duo MC, Ezher dan Puput ini sempat memukau tamu undangan yang hadir dengan dialog atau komunikasi dari pemain drama yang diperankan mulai dari siswa TK sampai SMP bahkan para Guru SKL. Mereka yang sebelumnya disibukkan dengan belajar dan belajar serta mengajar, pada pementasan drama kolosal itu, nampak dengan runtut menceritakan alur cerita.
        “Pentas drama tersebut dapat diagendakan secara rutin tahunan, namun jangan sampai hanya monoton drama saja. Dapat dibaengi juga, pentas seni dari masing-masing kelas sehingga penonton yang hadir dapat mengetahui sejauh mana kreatifitas anak-anak didik dari masing-masing kelas. Yang jelas, untuk drama kolosal ini sudah bagus. Kalau perlu, dapat dimulai untuk pentas seninya dari siang dan puncaknya ‘drama kolosal’ ini,” urai Ny Eny Sayekti (40), salah seorang tamu undangan dari Salatiga kepada harian7.com, disela menikmati sajikan drama kolosal, Jumat (17/11) malam.
        Menurutnya, yang masih harus dibenahi adalah masalah sound system yang dinilainya kurang bagus. Harusnya, para pemain drama tidak perlu lagi memegang mik untuk dialog. Karena dengan pegang mik, akan sedikit mengganggu dialog dalam memerankan perannya. Juga, pembaca narasinya itu, jangan sampai keluar panggung dengan memegang bahan bacaan. Ini menunjukkan kurang kesiapan.
        Hal senada dikatakan Andhy Manuputty, tamu undangan yang lain, bahwa ajian drama kolosal ini menunjukkan kekompakan dari anak disik hingga pengajar. Dari sini, nampak tidak ada jarak antara siswa dengan para guru, sehingga hal semacam ini sangat perlu dan penting diterapkan di lembaga pendidikan.
        “Kalau saya boleh menilai, apa yang disuguhkan oleh SKL pada drama kolosal ini, patut dicontoh dengan sekolah lain. Dan, kedepan dapat lebih ditingkatkan dengan tema-tema realitas pada kehidupan sekolah. Sekali lagi, saya apresiasi akan drama kolosal tersebut,” tandasnya.
        Disela pementasan drama kolosal tersebut, dibagikan pula doorprice persembahan dari para sponsor dan doorprice utama berupa dua buah HP terbaru. Selain itu, pembagian hadiah kepada para pemenang lomba, mulai lomba fashion show dan cerita kepahlawanan yang diikuti mulai siswa PAUD, TK, SD hingga SMP. Dan untuk lomba band khusus siswa SMP. Para peserta datang tidak hanya dari daerah Ambarawa, namun juga dari Kota Salatiga, serta kecamatan lain di Kabupaten Semarang. Bahkan, ada dari wilayah Temanggung. Acara selesai secara keseluruhan sekitar pukul 21.00 wib yang ditutup langsung oleh Koordinator SKL Ambarawa, Kristian. ( Heru/M.Nur )

Iklan