Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Kru Angkota Salatiga Bubarkan Acara Bakti Sosial dan Sita Belasan Jaket Serta Helm GoJek

Redaksi
Selasa, 05 September 2017, 00:16 WIB Last Updated 2017-09-04T17:16:28Z
Ilustrasi.
SALATIGA, harian7.com – Belasan jaket dan helm warga hijau dan berlogo GoJek disita para sopir angkutan kota (angkota) Salatiga. Atribut ojek online disita dari pemakainya, saat berlangsung pembagian snack yang dilakukan kru GoJek di Jalan Kartini Salatiga, Senin (4/9). Para kru GoJek saat itu sedang menggelar Peringatan Hari Pelanggan Nasional.
“Ada 15 buah jaket dan helm GoJek yang kami sita. Kami melakukan ini karena sebagai wujud protes terhadap GoJek yang sudah dilarang beroperasi di Salatiga,” kata Agus Siswanto, Ketua Induk Paguyuban Angkota Salatiga (IPAS) kepada wartawan, Senin (4/9).
Ditambahkan, GoJek dinilai telah melecehkan keputusan Walikota Salatiga yang dengan tegas melarang ojek online ini beroperasi di Salatiga. Penyitaan atribut ini, diikuti dengan pembubaran kegiatan yang dilakukan GoJek.
“Harusnya tidak memiliki izin, tidak nekat melakukan kegiatan meski dikemas dengan bakti sosial. Yang jelas, GoJek ini kami nilai melawan keputusan Walikota Salatiga. Ini kami nilai tidak benar dan GoJek melakukan pelecehan akan keputusan itu,” tandas Agus.
Sementara itu, Supervisor GoJek Salatiga Wisnu Ardianto menyatakan, bahwa aksi sosial yang dilakukannya ini serentak bersama 50 kabupaten/kota di Indonesia. Kegiatannya murni bakti sosial pembagian snack dan seluruh mitra GoJek mengenakan seragam GoJek.
“Disini kami tidak beroperasi mencari penumpang namun hanya menggelar peringatan Hari Pelanggan Nasional seperti daerah lain di Indonesia yang secara serentak dilaksanakan peringatan ini,” tandasnya.
Bersamaan pembubaran kegiatan GoJek di Jalan Kartini tersebut, kantor GoJek di Jalan Muh Yamin dijaga puluhan petugas kepolisian. Selain itu, jaket dan helm yang disita kru angkota ini, langsung diserahkan kepada Satpol PP Kota Salatiga.
“Saya tidak membela GoJek ataupun kru angkota, namun jika namanya usaha belum ada izinnya, lebih baik tidak melakukan kegiatan apapun. Ini agar tidak memancing permasalahan baru, karena di Salatiga sudah tenang dan kondusif. Semuanya harus saling menghormati dan mengendalikan diri,” tutur Abdullah Suchry (46) warga Tingkir kepada harian7.com, di Jalan Kartini Salatiga, Senin (4/9). ( Heru )

Iklan