Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Siap Garap Potonsi Pertanian Putabangun

Redaksi
Minggu, 10 September 2017, 23:16 WIB Last Updated 2017-09-10T16:16:48Z
Kep.Selayar,harian7.com - Julukan ‘negeri’ sejuta pesona, mungkin tidaklah terlalu berlebihan untuk menggambarkan keelokan dan keragaman daya tarik wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan. Sebuah pulau mungil yang terletak di jazirah paling selatan Provinsi Sulsel.
Selain memiliki keanekaragaman potensi wisata yang menjanjikan bagi masa depan pembangunan, daerah yang dikelilingi oleh kurang lebih seratus dua puluh tiga buah pulau ini ternyata juga memiliki banyak hamparan perkebunan coklat (kakao) yang sementara menantikan sentuhan ‘tangan dingin’ para professional di bidang pengembangan industri kakao
Eksistensi Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai salah satu daerah pemilik hamparan tanaman coklat bukan hanya sekedar pepesan kosong dan cerita tanpa realitas. Hal tersebut diperkuat dengan keberadaan lahan kakao yang masih banyak dijumpai di sejumlah daerah pedalamn terpencil Kabupaten Kepulauan Selayar.
Perkebunan kakao di Kampung Bau, Kelurahan Putabangun, Kecamatan Bontoharu yang letaknya tidak berjauhan dengan kantor Lurah Putabangun merupakan salah satu diantaranya.
Sayang sekali, karena komoditas buah yang pernah mengharumkan citra dan nama kota Bumi Tanadoang tersebut, kini mulai ditinggalkan oleh para petani dan bahkan tak pernah lagi dilirik pemiliknya.
Serangan hama dan penyakit yang kerap memicu terjadinya gagal panen membuat petani lokal kakao di Kabupaten Kepulauan Selayar menjadi pesimis dan enggan mengembangkan tanaman kakao milik mereka.
Kondisi ini ikut diperparah oleh mulai lesunya pasaran kakao dan nilai jual yang tak menentu. Seiring berjalannya waktu, para petani juga  berangsur-angsur mulai meninggalkan kebun kakao yang dinilai tak lagi produktif.
Rasa pesimis petani kakao di Kabupaten Kepulauan Selayar, kian menjadi-jadi setelah mereka sadar dan mengetahui akan maraknya dugaan permainan harga di kalangan para pedagang pengumpul dan tengkulak.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupten Kepulauan Selayar, Ir. Ismail mengakui, Kelurahan Putabangun merupakan salah satu kawasan pengembangan budidaya tanaman coklat incaran Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan dengan melihat dan mempertimbangkan mutu dan kualitas bibitnya yang tidak diragukan.
 Kebun kakao di Kelutahan Putabangun merupakan satu-satunya kawasan budidaya tanaman coklat dengan kategori bibit terbaik di Indonesia, jelasnya dalam perbincangan bersama wartawan di rung kerjanya belum lama ini.
            Meski begitu, para petani lokal di daerah ini tidak pernah patah semangat. Terbukti, sejumlah komoditi tanaman lain terus ditumbuh kembangkan oleh masyarakat Kelurahan Putabangun mulai dari komoditas buah sirsak, jambu mente, pisang, jati super, jeruk nipis, pandan, buah pinang, bambu, dan jeruk keprok yang dalam dialek Bahasa Selayar lebih akrab disebut dengan istilah Munte Cina.
Tidak heran, bila kemudian kelompok mahasiswa/alumni disentra produksi pangan  (STTP Gowa) menjadikan Kelurahan Putabangun Kecamatan Bontoharu sebagai lokasi pembangunan Posko 18 PKL III penadmpingan mahasiswa alumni disentra produksi pangan. (fadly syarif)

Iklan