Iklan

Iklan

,

Iklan

Tolak Beroperasinya GoJek, Ratusan Kru Angkota Kembali Demo

Redaksi
Selasa, 22 Agustus 2017, 00:03 WIB Last Updated 2017-08-21T17:03:05Z
Walikota Salatiga Yuliyanto saat menemui kru angkota yang melakukan aksi mogok.
SALATIGA, harian7.com – Ratusan kru angkutan kota (angkota) Salatiga menggelar demo penolakan GoJek beroperasi di Salatiga, Senin (21/8). Dalam demo yang tidak kurang diikuti sebanyak 423 armada angkota itu, berlangsung di komplek Bundaran Tamansari, tepatnya di depan Mall Tamansari Salatiga. Para awak angkuta akhirnya menemui Walikota Salatiga Yuliyanto di rumah dinas Jalan Diponegoro No 1 Salatiga.
Dihadapan kru angkota, Walikota Salatiga Yuliyanto menyatakan telah mengirimkan surat kepada manajemen GoJek. Dalam surat itu tertulis tiga poin. Yaitu, GoJek segera menghentikan perekrutan, menutup layanan aplikasi GoJek serta agar segera menutup kantor perwakilan GoJek di Salatiga hingga izin dari Pemkot Salatiga turun. Dalam pertemuan bersama Pemkot Salatiga ini, pihak manajemen GoJek tidak hadir.
“Kami sudah melayangkan surat secara resmi kepada manajemen GoJek. Inti dari surat itu, GoJek dilarang beroperasi di Salatiga. Surat itu dikirimkan karena untuk menjaga iklim kodusifitas di Salatiga. Kami sebenarnya mementingkan adanya dialog, untuk mencari solusi yang terbaik,” ujar Yuliyanto.
Sementara, Ketua IPAS Agus Siswanto menyatakan, bahwa pihaknya selalu menahan untuk tidak berbuat anarkis. Ternyata dari pantauan IPAS, bahwa GoJek masih beroperasi tanpa mengenakan jaket identitas GoJek. Hal ini dilakukan, diuga untuk menghilangan jejak GoJek di Salatiga. Ini dinilainya melakukan operasi secara sembunyi-sembunyi.
“Apa yang dilakukan GoJek dengan sembunyi-sembunyi ini, dinilainya sudah tidak professional. Dan utamanya meresahkan para kru angkota di Salatiga. Harapan kami, Pemkot Salatiga dapat dengan tegas kembali menyikapi langkah GoJek ini,” tandas Agus.
Sedangkan, Ketua DPRD Kota Salatiga M Teddy Sulistio menyatakan, bahwa surat dari Walikota Salatiga ini harus ditegakkan di lapangan dan aspek penegakannya harus dipastikan berjalan.
“Saya tegaskan, surat Walikota Salatiga harus ditegakkan. Intinya begitu dan jangan sampai aksi para kru angkota ini mengarah ke hal anarkis,” tandas Teddy. ( Heru )

Iklan