Iklan

Iklan

,

Iklan

Dugaan Pungutan Liar (Pungli) di Dua SMP, Ditindaklanjuti Satgas Saber Pungli

Redaksi
Jumat, 11 Agustus 2017, 01:32 WIB Last Updated 2017-08-10T18:32:23Z
Ilustrasi.
UNGARAN, harian7.com – Dugaan adanya pungutan liar (pungli) pada dua SMP di Kabupaten Semarang, akhirnya ditindaklanjuti oleh Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli). Langkah yang sudah dilakukan Satgas Saber Pungli adalah melakukan pembinaan. Demikian dikatakan Ketua Pelaksana Satgas Saber Pungli Kabupaten Semarang, Kompol Cahyo Widyatmoko dalam sosialisasi satgas tersebut, di Aula Kantor Kecamatan Tuntang, Kamis (10/8).
“Dua SMP itu dari dua kecamatan yang berbeda di kabupaten ini. Langkah yang sudah dilakukan pihaknya adalah memberikan pembinaan,” kata Kompol Cahyo Widyatmoko.
Ditambahkan, untuk laporan dugaan pungli di salah satu SMP di Kecamatan Tuntang ini terkait dengan rencana pembangunan mushola sekolah. Dalam kasus ini, adaancaman kepada orangtua siswa yang tidak berpartisipasi dan anaknya akan diberian nilai rendah untuk mata pelajaran tertentu. Yang satunya dugaan pungli di salah satu SMP di Ungaran, disini kasusnya ada siswa yang sebenarnya tidak memenuhi syarat namun tetap diterima dengan syarat harus sanggup membantu dana dengan jumlah yang ditentukan sekolah.
Sementara, Bupati Semarang H Mundjirin mengatakan, bahwa pihaknya mengakui jika budaya pungli maupun gratifikasi itu merupakan warisan pemerintah kerajaan jaman dulu. Budaya tersebut saat itu dinilainya sebagai bentuk rasa penghormatan. Sekarang ini, Indonesia sudah menjadi Negara Republik harusnya budaya-budaya semacam itu telah hilang.
“Kami siap menindak tegas pimpinan SKPD jika masih nekat melakukan pungli kepada masyarakat. Selain itu, hendaknya di masing-masing Keluarahan atau Kecamatan segera menghilangkan kotak sumbangan sukarela,” kata H Mundjirin.
Sedangkan, Inspektur Kabupaten Semarang, Sumardjito yang juga panitia pelaksana menjelaskan, bahwa maksud kegiatan ini digelar adalah untuk mensosialisasikan langkah pemberantasan pungli secara tegas dan terpadu.
“Harapan kami, akan memberikan efek jera bagi para pelaksana pemerintahan dan pelayanan umum,” tandas mantan Camat Ambarawa. (Junaedi / Heru)

Iklan