 |
| Tradisi padusan jelang Ramadhan. |
"Selain kita nguri-nguri budaya dan tradisi di tempat ini kita rutin mengadakan acara ini juga atas permintaan masyarakat serta para pengunjung yang datang ke tempat. Selain itu untuk tradisi ini juga di bantu dari pihak sponsor-sponsor yg ada di sekitar daerah tempat wisata," kata Sriyanto koordinator pemandian Muncul, kepada harian7.com, Jumat (26/5).
Tradisi padusan di pemandian Muncul di laksanakan tujuh hari sebelum masuk bulan puasa dan puncak acaranya hari ini sampai nanti jam enam sore kita tutup juga pengunjung yg datang di hibur dengan live musik band lokal anak-anak muda dr daerah sekitar lokasi.
Dari informasi di himpun harian7.com di lokasi, terlihat sejak siang hingga menjelang sore, kenaikan yang cukup signifikan. Pengunjung terus datang untuk melakukan padusan, dan di perkirakan mencapai tiga ribu lebih pengunjung memadati pemandian alam Muncul yg merupakan satu ikon wisata yg ada di Kabupaten Semarang. Masyarakat yg berdatangan tidak hanya masyarakat sekitar, namun juga banyak yang dari luar daerah.
Didik Supriyatno salah satu pengunjung warga Lodoyong, Kecamatan Ambarawa mengatakan, Dirinya setiap tahunya selalu melakukan tradisi padusan di pemandian Muncul. Selain harga tiket terjangkau, di pemandian ini airnya lebih alami dan jernih.
"Saya sangat senang dan bangga karena kita bisa bareng-bareng melakukan padusan disini, bahkan kita juga di hibur dengan pertunjukan band musik. Saya dan keluarga bisa melakukan tradisi padusan sekaligus refresing yang sangat murah meriah karena harga tiket masuk tidak naik," kata Didik Supriyanto kepada harian7.com di sela-sela padusan.(Andi Kusuma)
