Iklan

Iklan

,

Iklan

 


Warga Nogosari Demo Tagih Janji PT PP

Redaksi
Kamis, 08 September 2016, 12:34 WIB Last Updated 2016-09-08T05:34:49Z
Warga RW 05 Nogosari, Kelurahan Bugel, Salatiga saat demo di jalan tol.

SALATIGA, harian7.com - Ratusan warga RW 05 Nogosari, Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo, Salatiga mengelar demo di jalan tol yang melintasi wilayah Nogosari, Rabu (7/9) sekitar pukul 09.00 – 12.00 WIB. Mereka melakukan aksi damai menuntut agar PT Pembangunan Perumahan (PP) yang mengerjakan proyek pembangunan jalan tol Semarang – Solo Seksi III Bawen - Salatiga secepatnya memenuhi janjinya kepada warga Nogosari.
       Koordinator aksi, Nasrodin menyatakan, aksi damai ini merupakan puncak dari kesabaran warga akan janji-janji dari PT PP yang mengerjakan proyek jalan tol yang sampai sekarang tidak ada buktinya. Selama ini, PT PP dinilai telah menyepelekan warga yang terkena dampak buruk dari pembangunan jalan tol Semarang – Solo Seksi III Bawen – Salatiga, khususnya di wilayah Nogosari, Kelurahan Bugel, Salatiga ini.
       “Kami warga Nogosari mengajukan sejumlah tuntutan kepada PT PP. Tuntutan itu antara lain, pihak PT PP untuk secepatnya membangun kembali jembatan Kali Siwareng, pengecoran jalan utama ke kampung Nogosari yang telah rusak karena dilintasi truk-truk berat pada saat pengerukan lapangan, memulihkan lapangan tersebut sebagaimana mestinya, normalisasi kali akibat pengerukan tanah lapangan,” jelas Nasrodin.
Tuntutan yang lain, pembangunan kembali gapura pembatas kampung yang telah dirobohkan pihak PT PP, pembenahan drainase tepi jalan tol yang selama ini sering meluap ke jalan maupun rumah-rumah warga, segera melakukan normalisasi tanggul dan irigasi yang rusak dan pengendapan lumpur yang berakibat air tidak bisa mengalir dan sampai sekarang ini warga mengalami gagal panen.
Selain itu, pihak PT PP secepatnya memenuhi janji-janjinya terkait dengan pelunasan kompensasi dampak debu. Bahkan, segera pula membangun Gardu Pos Kamling RT 02 serta segera melakukan perbaikan jalan di wilayah Nogosari.
Tuntutan ini, merupakan hasil kesepakatan warga dan pihak PT PP untuk secepatnya memenuhi tuntutan warga dan tidak hanya memberikan janji-janji kosong saja. Tuntutan ini sebenarnya telah disetujui PT PP, namun sampai sekarang tidak ada realisasinya dan PT PP sampai sekarang tidak pernah melakukan koordinasi dengan warga.
Sementara, Umi Istianah, salah seorang tokoh perempuan Nogosari menambahkan, pihaknya bersama kaum perempuan Nogosari siap berjuang sampai kapanpun bersama warga Nogosari hingga tuntutan warga dipenuhi pihak PT PP. Selain itu, PT PP jangan hanya berdalih bahwa program pembangunan jalan tol itu sebagai program negara namun kenyataan di lapangan telah mengabaikan hak-hak warga/masyarakat.
“Selama ini, sejak pembangunan jalan tol Bawen – Salatiga dan melintasi wilayah Nogosari, kami menilai bahwa penanggungjawab pembangunan jalan tol sudah tuli dengan kesombongannya. Dan warga atau masyarakat yang terkena dampak pembangunan jalan tol ini hanya diberikan janji manis melalui kebisingan dan debu-debu yang harus dihirup warga,” teriak Umi dalam orasinya dihadapan ratusan warga saat melakukan aksi damai, Rabu (7/9).
 Sakiyo yang mengaku dari perwakilan PT PP mengaku bahwa apa yang dituntut warga tersebut ternyata tidak mengetahui secara jelas letak lokasinya. Bahkan, berkali-kali bertanya kepada warga, dimana lokasi yang dimaksudkan dalam tuntutan tersebut. Namun, pihaknya menyatakan siap memenuhi tuntutan warga namun tidak bisa serta merta dan harus sesuai dengan proses.
“Semua tuntutan warga Nogosari akan kami penuhi, hanya tetap melalui proses. Untuk lapangan akan segera kami ratakan. Sekali lagi, tuntutan warga akan segera dipenuhi namun tetap melalui proses dan kami siap menyampaikannya atau menindaklanjutinya kepada manajemen PT PP,” kata Sakiyo.
Sementara, Anggota Komisi III DPRD Kota Salatiga, Suniprat menyatakan, bahwa pihaknya selaku wakil rakyat siap memfasilitasi tuntutan warga Nogosari. Bahkan, Komisi III juga siap mengundang PT PP ke DPRD untuk membahas tuntutan warga Nogosari tersebut. Sehingga, tuntutan warga akan semakin kuat karena pihak DPRD maupun Pemkot Salatiga ikut bertanggungjawab. Tuntutan warga kepada PT PP, nantinya harus ditandatangani diatas materai sehingga akan sekain kuat.
Dalam demo ini, dihadiri anggota Komisi III DPRD Kota Salatiga yang dipimpin oleh Suniprat. Selain itu, puluhan petugas dari Polres Salatiga diantaranya Kasat Reskrim, Kasat Intelkam, Kasat Sabhara serta Kapolsek Sidorejo beserta anggotanya ikut mengamankan jalannya demo atau aksi damai ini. Bahkan, Camat Sidorejo, Nugroho beserta staf hadir memantau aksi damai warga Nogosari ini. (SAN/M.NUR)

Iklan