Iklan

Iklan

,

Iklan

Tipu Warga Bringin, Enam Pelaku Dibekuk Saat Istirahat di Hotel di Sleman

Redaksi
Kamis, 01 September 2016, 17:30 WIB Last Updated 2016-09-01T10:30:52Z
Para tersangka penipuan dan barang bukti dua mobil, saat gelar perkara.
SALATIGA, harian7.com - Enam tersangka penipuan dengan modus akan membeli telur asin dan telah memakan korbannya, berhasil diringkus  jajaran Polres Salatiga. Kini keenam tersangka beserta barang bukti dua unit mobil berhasil diamankan di Polres Salatiga. Barang bukti yang diamankan adalah mobil Toyota Avansa nopol B 1006 UIE dan Daihatsu Xenia nopol D 1070 QC.
        Keenam tersangka tersebut adalah Rizal (36) warga Jalan Kelapa Dua RT 10 RW 03 Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara – Usman (32) warga Jalan Lasinrang, Kelurahan Lalengbata, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan – Suryadi (37) warga Dusun Bolalele, Desa Abukongang, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sitrap, Sulawesi Selatan –
M Fahri (43) warga Kampung Sukahaji RT 05 RW 01, Desa Mandala Jaya, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat – Romadin (50) warga Kampung Sukahaji RT 05 RW 02, Desa Mandala Jaya, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat – dan Siti Zulaikah (45) warga Desa Kuwaron RT 03 RW 05, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.
        Kasat Reskrim Polres Salatiga AKP M Zazid SH mengatakan, penangkapan terhadap para tersangka berawal dari laporan korban Bangun Wicaksono (29) warga Bringin RT 12 RW 01, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang pada Minggu (28/8) sekitar pukul 11.00 WIB. Korban mengaku telah menjadi korban penipuan yang dilakukan Suryadi dan temannya di Mall Ramayanan Salatiga.       Saat itu Suryadi kepada korban menawari akan membeli telur asin dengan harga per butirnya Rp 10.000. Padahal, di pasaran pada umumnya, harga telur asin itu per butirnya hanya Rp 5.000. Korban pun akhirnya gtertarik dengan iming-iming harga tinggi tersebut. Lalu, terjadilah komunikasi antara korban dengan tersangka Suryadi serta tersangka lain.
        Entah dari mana datangnya, tahu-tahu datang seorang perempuan yang diketahui bernama Siti Zulaikah dan kepada korban juga akan membeli telur asin dengan pembayaran kontan. Diduga telah terkena ilmu gendam, korban saat itu hanya menuruti perintah Suryadi dan Zulaikah.
        “Korban yang nampaknya telah tertarik bisnis telur asin yang ditawarkan tersangka, akhirnya manut saja saat Zulaikah memintanya untuk menyerahkan tas yang dibawa korban. Dengan alasan, uang pembayaran telur asin akan dimasukkan dalam tas korban. Saat korban menyerahkan tas itu, datang lagi seorang tersangka Rizal yang langsung meminta tas korban. Begitu telah mendapatkan tas korban, mereka langsung keluar Mall Ramayana dan berpisah,” kata AKP M Zazid SH.
        Dari tangan tersangka, barangb bukti nyang diamankan 1 buah tas warna hitam, tujuh buah gelang emas, 2 buah cincin emas, 1 buah kalung emas, 1 unit mobil Toyota Avansa nopol B 1006 UIE dan Daihatsu Xenia nopol D 1070 QC. Para tersangka dalam mencari mangsanya selalu berkomplot dan berbagi tugas menjadi dua kelompok.
Setelah berhasil memperdayai korban, mereka langsung kabur ke daerah Yogyakarta. Dari pengakuannya, komplotan ini telah beraksi di wilayah Jawa sebanyak 7 kali dan di luar Jawa sudah menggasak korbannya di 30 lokasi.
        “Di Jateng sendiri, mereka beraksi di Salatiga, Boyolali, dan Brebes. Lalu, di Cirebon dan Majalengka. Mereka dijerat Pasal 378 KUHPidana dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. Untuk dua unit mobil yang digunakan sarana para tersangka, ternyata mobil rental dari Jakarta. Sasaran utama para tersangka sebagian besar pengunjung Mall dan dimungkinkan mereka itu memiliki banyak uang,” jelas AKP M Zazid.
        Dari enam tersangka itu, mereka tugasnya tidak ada yang sama. Diantaranya, Siti Zulaikah yang mengaku sebagai bidan bertugas merayu dan mengelabuhi calon korbannya dan pura-pura mau menolong. Sedangkan, tugas tersangka Rizal adalah mendoakan korban agar tidak mudah terkena bahaya.
        “Para tersangka kita tangkap saat mereka sedang istirahat di salah satu hotel di daerah Sleman DIY,” tandasnya. (SAN/M.NUR)

Iklan