Iklan

Iklan

,

Iklan

SIMULASI: Salah Satu Pendukung Balon Walikota Salatiga Protes, Polisi dan Massa Bentrok

Redaksi
Selasa, 23 Agustus 2016, 17:32 WIB Last Updated 2016-08-23T10:38:22Z
Simulasi kerusahan yang digelar Polres Salatiga.
SALATIGA, harian7.com - Ratusan pendukung salah satu pasangan calon (paslon) dalam pemilihan walikota dan wakil walikota (Pilwalkot) Salatiga bentrok melawan petugas anti huru-hara dari Polres Salatiga. Mereka merasa kesal dan kecewa dengan hasil Pilwalkot. Akibatnya, sejumlah pendukung sempat mengalami luka-luka karena tindakan tegas dari aparat kepolisian.
'Kerusuhan' dalam hal ini ternyata hanya sebagian adegan dari simulasi sistim pengamanan kota dalam rangka antisipasi tindakan rusuh massa pada Pilwalkot Salatiga 2017. Simulasi digelar di Mapolres Salatiga, Selasa (23/8) pagi. Dalam acara ini hadir Forkompinda dan juga Pj Walikota Salatiga Drs Agus Rudianto MM.
Awal dari kerusuhan ini, munculnya rasa kecewa dari sejumlah orang yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya di TPS 01 Klumpit, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga. Hingga penutupan batas pencoblosan mereka tidak hadir namun mereka malahan memprotesnya. PPS yang menghadapi hal itu, sempat memberikan penjelasan namun mereka tetap ngotot dan menilai panitia tidak netral dan tidak tanggungjawab.
Situasi semakin memanas karena ada sejumlah provokator yang memancing kerusuhan. Petugas di TPS merasa kewalahan dalam menghadapi massa. Sesaat kemudian, petugas Unit Shabara Polres Salatiga tiba dilokasi untuk melakukan pengamanan. Petugas juga kewalahan dalam menghadapi massa yang bertambah banyak. Akhirnya, Polres Salatiga menerjunkan satu peleton pasukan Pengendali Massa (Dalmas). Namun, situasi semakin kacau karena ratusan pendukung nekat melawan petugas Dalmas.
Melihat kondisi tersebut, pasukan reaksi cepat Shabara langsung mendatangi lokasi untuk mengejar para penjarah. Petugas akhirnya melepaskan tembakan dengan tujuan untuk melumpuhkan para penjarah. Dari peristiwa itu, sejumlah perusuh akhirnya mengalami luka dan langsung dilarikan ke RSUD Salatiga. Situasi akhirnya benar-benar bisa dikendalikan oleh petugas.
Kapolres Salatiga AKBP Yudho Hermanto SIK mengatakan, simulasi ini dititikberatkan khususnya untuk pengamanan Pilwalkot Salatiga 2017. Semua dilakukan telah sesuai standar operasional pengamanan (SOP) dan prosedur. Dan ini merupakan bentuk antisipasi jika dikemudian hari memang benar muncul kerusuhan massa.
“Simulasi yang kita lakukan ini, sebagai bentuk antisipasi jika terjadi kerusuhan dalam Pilwalkot Salatiga 2017 mendatang. Pengamanan Pilwalkot Salatiga mendatang, Polres Salatiga siap menerjunkan 480 personil dari sejumlah satuan untuk pengamanan. Juga, dibantu TNI, Satpol PP, Linmas dan sebagainya,” tandas AKBP Yudho Hermanto SIK. (SAN/M.NUR)

Iklan