Iklan

Iklan

,

Iklan

Mengulas Mitos Makam Ki Agung Alim: Diyakini Masyarakat Berziarah Ditempat Ini Hajatnya Cepat Terkabul

Redaksi
Selasa, 23 Agustus 2016, 05:03 WIB Last Updated 2016-08-22T22:39:03Z
Wartawan Harian7.com (Harvi Candra) saat kunjungi Makam Ki Agung Ali.
Misteri, Harian7.com - Menurut juru Kunci, Banyak pejabat  yang melakukan Ziarah serta ritual di makam yang diyakini tempat bersemayamnya Jazad Ki Agung Alim. Kepercayaan yang berkembang, dengan melakukan ritual maka akan terkabul permintaannya seperti keselamatan, kenaikan pangkat jabatan serta melimpahnya harta benda.
Sebuah makam yang diberi nama Makam Ki Agung Alim ini diyakini masyarakat setempat maupum masyarakat luar sebagai tempat keramat, bahkan sudah banyak para peziarah yang melakukan ritual ditempat ini banyak yang berhasil. Makam ini terletak di Dusun Jangkrikan, Desa Rogomulyo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang.
Juru Kunci Makam Ki Agung Alim  Mbah Parno (62), memaparkan bahwa untuk tiap tahunnya , tepatnya dibulan shafaran sering digelar Upacara Ritual Selamatan atau nyadran.
“Biasanya para peziarah yang berkunjung, kebanyakan mereka mempunyai permintaan agar usahanya sukses serta supaya naik pangkat.” Ujar Mbah Parno.
Lebih lanjut Mbah Parno Menceritakan, Hingga saat ini masih banyak pejabat seperti Bupati, Wali Kota, Gubernur bahkan aparat negara masih banyak yang berkunjung di tempat ini. Selain pejabat juga banyak pengusaha yang berkunjung. Biasanya tempat ini ramai dikunjungi setiap malam Selasa Kliwon ataupun Malam Jumat Kliwon. Karena di dua malam ini yang sering di yakini sebagai malam (Anggoro Kasih - red Jawa) malam yang mujarab untuk melakukan ritual untuk memanjatkan doa kepada sang pencipta.
"Selain di bulan Sapar, setiap malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon tempat ini ramai di kunjungi,"katanya.
Ketika di tanya tentang sejarah asal usul Ki Agung Alim, Mbah Parno mengatakan, Saya sendiri bahkan masyarakat setempatpun tidak mengetahui secara pasti akan sejarah dan asal usul secara pasti, bahkan belum lama ini pihak Dinas terkait pernah melakukan penelitian di tempat ini juga tidak bisa mengetahui tentang sejarah serta asal usul secara pasti.
"Pihak Dinas terkait juga pernah melakukan penelitian namun juga tidak bisa menemukan sejarah asal-usulnya secara pasti. Bahkan salah satu pengunjung yang datang saat melakukan ritual saat menanyakan hal tersebut mengaku di temui Ki Agung Alim dalam meditasinya, saat itu Ki Agung Alim berpesan (Sliramu ora perlu ngerti sopo aku lan asal usulku, seng penting opo khajatmu di kabulke dening gusti - red Jawa) Kamu tidak perlu mengetahui siapa aku dan asal-usulku, yang penting niat dan tujuanmu dikabulkan Tuhan," tutur Mbah Parno yang sudah tuju tahun sebagai penerus untuk merawat makam tersebut.
Dari informasi dihimpun harian7.com, Menurut cerita masyarakat setempat, makam Ki Agung Alim sudah sejak ratusan tahun lalu dipercaya sebagai makam yang keramat. Dimakam ini juga terdapat ke ajaiban, pasalnya di atas makam terdapat gundukan tanah setinggi kurang lebih satu meter, yang sampai sekarang di selimuti dengan kain putih. Selain itu keberadaan makam Ki Agung Alim juga di anggap membawa berkah terhadap masyarakat setempat. Pasalnya sebagian besar masyarakat setempat rata-rata menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bahkan terhitung di setiap KK di dusun ini rata-rata satu diantaranya PNS. Makam Ki Agung Alim dulunya tidak sebagus saat ini. Lantaran banyak yang sukses setiap pengunjung yang ziarah di makam ini sebelumnya, akhirnya mereka secara swadaya memperbaikinya.
Wardianto (45) warga Banyuwangi, Jawa Timur, salah satu peziarah yang berkunjung di tempat ini mengaku dulu pada saat pertama kali berkunjung di Makam Ki Agung Alim dalam kondisi memprihatinkan dari segi ekonomi karena bangkrut dalam merintis usaha.
"Awal mula saya kesini hidup saya seperti tak punya arah. Bahkan buat makan saja boleh dikatakan tidak mampu. Tanpa saya sengaja saya mendengar cerita orang-orang akhirnya saya nepi di sini serta memanjatkan doa kepada sang pencipta. Jadi bukan saya meminta kepada Makam ini melainkan disini sebagai tempat untuk 'ngalap berkah', saja. Doa saya tetap meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa,"kata bapak tiga anak ini, yang saat ini mengaku telah sukses sebagai pengusaha mebel.
Terpisah, Menanggapi hal tersebut Ustadz Makinun Amin (34) Warga Demak seorang alumni santri Pondok Pesantren BUQ di Kepil, Kebumen, Banyubiru, Kabupaten Semarang mengatakan, Bagi masyarakat Jawa makam merupakan tempat yang dianggap suci dan pantas dihormati. Makam sebagai tempat peristirahatan bagi arwah nenek moyang dan keluarga yang telah meninggal. Keberadaan makam dari tokoh tertentu menimbulkan daya tarik bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas ziarah dengan berbagai motivasi. Kunjungan ke makam pada dasarnya merupakan tradisi agama Hindu yang pada masa lampau berupa pemujaan terhadap roh leluhur. Candi pada awalnya adalah tempat abu jenazah raja raja masa lampau dan para generasi penerus mengadakan pemujaan di tempat itu. Makam, terutama makam tokoh sejarah, tokoh mitos, atau tokoh agama, juga merupakan tujuan wisata rohani yang banyak dikunjungi wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Ziarah makam merupakan satu dari sekian tradisi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Jawa. Berbagai maksud dan tujuan maupun motivasi selalu menyertai aktivitas ziarah. Ziarah kubur yang dilakukan oleh orang Jawa ke makam yang dianggap keramat sebenarnya akibat pengaruh masa Jawa-Hindu. Pada masa itu, kedudukan raja masih dianggap sebagai titising dewa sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan seorang raja masih dianggap keramat termasuk makam, petilasan, maupun benda-benda peninggalan lainnya.
Kepercayaan masyarakat pada masa Jawa-Hindu masih terbawa hingga saat ini. Banyak orang beranggapan bahwa dengan berziarah ke makam leluhur atau tokoh  tokoh magis tertentu dapat menimbulkan pengaruh tertentu. Kisah keunggulan atau keistimewaan tokoh yang dimakamkan merupakan daya tarik bagi masyarakat untuk mewujudkan keinginannya. Misalnya dengan mengunjungi atau berziarah ke makam tokoh yang berpangkat tinggi, maka akan mendapatkan berkah berupa pangkat yang tinggi pula.
"Menurut saya yang penting kita sebagai manusia di manapun tempatnya kita memanjatkan doa asal memintanya kepada Allah SWT itu tidak masalah. Yang penting jangan sampai mengimankan terhadap makam ataupun menyembah tempat-tempat yang di anggap keramat," tandasnya.(Harvi/Gun)

Iklan